Lazada Malaysia

Rabu, 3 Februari 2016

Tarbiyah Islamiyyah

Tags

Perubahan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia di dunia, terutama dalam diri manusia yang mengakui bahwa dirinya adalah seorang muslim. Dari berbagai studi dan teori yang telah dilaksanakan dipaparkan bahwasanya untuk mencapai perubahan yang baik tidak hanya diperlukan sarana dan prasarana yang lengkap maupun manajemen yang mantap. Tapi masyarakat di dunia ini sepakat bahwa perubahan yang paling utama dan mendasar bagi setiap perubahan lainnya adalah perubahan dalam diri manusia itu sendiri. 

Firman Allah Subhaanahu Wa Ta'ala :

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Ar-Ra'du : 11)

Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam : 

"Barangsiapa yang hari ini LEBIH BAIK dari kemarin adalah orang yang BERUNTUNG, barangsiapa yang hari ini SAMA dengan kemarin adalah orang yang MERUGI, dan barangsiapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin adalah orang yang CELAKA" (HR. Hakim)

Apa itu Tarbiyah ?

Apabila kita merujuk kepada kamus bahasa Arab kita akan mendapatkan bahwa kata "Tarbiyah" sedikitnya memiliki tiga asal kata ; Pertamarobaa-yarbuu yang berarti bertambah dan berkembang. (ar-Rum : 39). Keduarobiya-yarba yang berarti tumbuh dan terbina. Dan ketiga,robba-yarubbu yang berarti mengishlah, mengurus dan memberi perhatian.

Kemudian para ulama mengembangkan pengertian lughowi ini menjadi pengertian istilahi dari tarbiyah. Imam Baidhawi (685 H) mengatakan dalam tafsirnya "Anwarut-Tanzil Wa Asrarut-Ta'wil", 

'Makna asal dari kata "Robb" adalah tarbiyah yaitu menghantarkan sesuatu secara bertahap sampai tingkat kesempurnaan.'

Dalam kitab Mufradat, Ar-Raghib Al-Ashfahani mengatakan, 


'Makna asal dari kata "Robb" adalah menumbuhkan mencetak sesuatu secara bertahap sampai batas kesempurnaan.'

Ustadz Abdurrahman Al-Bani dalam tulisannya "Madkhal Ilat-Tarbiyah" menegaskan bahwa kata "Tarbiyah" itu memiliki empat unsur makna : 

- Pertama, menjaga dan memelihara fitrah anak. 

- Kedua, mengembangkan potensi dan menyiapkannya. 

- Ketiga, mengarahkan fitrah dan petensi tersebut secara baik dan sempurna. 

- Keempat, bertahap dalam menjalankannya sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Baidhawi di atas.

Dari dasar-dasar pengertian tarbiyah di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Tarbiyah adalah sebuah amaliyah yang memiliki sasaran dan tujuan

2. Murabbi (pendidik) yang sebenarnya adalah Allah swt yang telah menciptakan fitrah manusia dan menganugerahkan berbagai potensi kepada manusia. Dialah yang telah menggariskan konsep dan tuntunan untuk mengembangkannya sebagaimana Ia telah mensyari'atkan sebuah aturan untuk mengatur pelaksanaannya.

3. Tarbiyah menuntut kita untuk membuat perencanaan yang bersifat bertahap dan teratur sesuai dengan marhalah-marhalahnya.

4. Tugas Murabbi harus mengikuti dan tunduk kepada aturan Allah dan tuntutan dien-Nya.

Hubungan Antara Islam dan Tarbiyah

Islam adalah syari'ah Allah untuk seluruh manusia agar dijadikan pedoman dalam beribadah kepada-Nya termasuk di dalamnya membina dan mendidik generasi Islam agar menjadi hamba-hamba-Nya yang berserah diri dan patuh kepada syari'ah-Nya. Pembinaan dan pendidikan seperti inilah yang dimaksud dengan tarbiyah islamiyah.

Syari'at Islam tidak mungkin dapat diwujudkan kecuali dengan cara melakukan pembinaan jiwa, pembinaan generasi dan masyarakat di atas landasan iman kepada Allah, muroqobah dan berserah diri serta tunduk dan patuh hanya kepada-Nya.

Dengan demikian tarbiyah islamiyah merupakan kewajiban atas setiap orang tua dan pendidik dan amanat yang harus dipikul dari generasi ke generasi, dan celakalah bagi siapa saja yang menghianatinya atau menyimpang dan keluar dari tujuannya.

Tujuan tarbiyah islamiyah adalah membina dan mendidik manusia agar bertahkim kepada syari'ah Allah dalam segala prilakunya dengan penuh kepasrahan dan tidak ada rasa sempit dan keberatan sedikitpun di dalam dadanya. (lihat : An-Nisa : 65)

Kemudian surat Al-'Ashr, sebagaimana dikatakan oleh DR. Abdurrahman An-Nahlawi, juga mengisyaratkan bahwa agar manusia selamat dari kerugian dan siksa Allah, harus dilakukan tiga hal :

- Tarbiyatul fardi (membina individu) di atas landasan iman kepada Allah, istislam kepada syari'ah-Nya dan iman kepada yang ghaib.

- Tarbiyatun-nafs (membina jiwa) agar beramal shalih dan dan membiasakan hidup sehari-hari sesuai dengan manhaj Islam.

- Tarbiyatul mujtama' (membina masyarakat) agar senantiasa saling berwasiat untuk mengamalkan kebenaran dan sabar dalam menghadapi cobaan dalam beribadah kepada Allah swt.
  
Asas dan Dasar Tarbiyah Islamiyah

Tarbiyah Islamiyah adalah sesuatu yang mesti dilakukan, tidak boleh tidak. Tujuannya, sebagaimana telah dijelaskan, adalah merealisasikan Islam dalam wujud nyata sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah swt. Ini berarti tarbiyah islamiyah harus berasaskan kepada asas yang semestinya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an telah meninggalkan pengaruh yang kuat dalam diri Rasulullah saw dan para sahabatnya -ridhwanullah 'alaihim-. Hal itu telah ditegaskan oleh Ummul Mukminin Aisyah ra, 

"Akhlak Rasulullah saw adalah Al-qur'an." 

Bahkan sebelumnya Allah swt telah menegaskan :

"Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?" Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil." (Al-Furqan : 32)

Dalam ayat di atas terdapat dua isayart tarbawiyah : Pertama, peneguhan hati dan penanaman keimanan. Dan kedua, ta'limul Qur'an. Dan karena itu pula Allah swt turunkan wasiat tarbawiyah-Nya kepada Rasul-Nya saw dalam surat Al-Qiyamah : 17-19.

Begitu juga hal nya para sahabat. Mereka terdidik dengan Al-Qur'an sehingga tumbuh menjadi generasi yang tangguh. Salah seorang dari mereka mengatakan,

'Kami di masa Rasulullah saw tidak pernah melewati satu surat dari Al-Qur'an sehingga kami mengamalkannya, kami mempelajari ilmu sekaligus mengamalkannya.'

Kemudian asas dan dasar keduanya adalah As-Sunnah. Sunnah artinya adalah cara dan konsep. Pengertian ilmiahnya adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan taqrir Rasulullah saw, termasuk di dalamnya segala apa yang dicintai dan dibencinya. Ringkasnya adalah "Kehidupan Rasulullah saw". 

As-Sunnah berfungsi untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Quran yang bersifat global dan mejelaskan apa yang belum disebutkan di dalam Al-Quran secara tegas.

Dalam kaitannya dengan tarbiyah, As-Sunnah telah memberikan penjelasan dan perincian konsep tarbiyah di dalam Al-Qur'an yang masih mujmal, langsung dengan sabda-sabda dan tindakan-tindakan Rasulullah saw sendiri. Kemudian para sahabat menyimpulkan beberapa uslub (metode) tarbiyah langsung dari kehidupan Rasulullah saw dan menerapkannya dalam mendidik putra-putranya.

Penutup

Sebagai penutup, penulis nasehatkan karena Allah kepada para murabbi dan pendidik agar :

- Menjadikan konsep tarbiyah islamiyah dengan pengertiannya yang universal sebagai acuan dan contoh dalam membina dan mendidik putra-putranya.

- Tidak mengadopsi atau meniru konsep-konsep kafir atau metode yang dilarang oleh nash syar'i.

- Mengembangkan pola pendidikan secara modern dengan tetap mengikat diri dengan ikatan-ikatan syar'i.

- Tidak silau dengan lahirnya metode-metode atau konsep-konsep pendidikan dari barat atau kaum sekular. Sebaliknya harus yakin bahwa Islam adalah metode dan konsep yang paling sempurna, tidak bisa ditandingi oleh konsep siapapun.

- Merujuk kepada literarur Islam yang membahas tentang tarbiyah dan ta'lim, seperti kitab Tarbiyatul Aulad karya DR. Abdullah Nashih 'Ulwan.

Wallahu 'alam bish-showab.


Perubahan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia di dunia, terutama dalam diri manusia yang mengakui bahwa dirinya adalah seorang muslim. Dari berbagai studi dan teori yang telah dilaksanakan dipaparkan bahwasanya untuk mencapai perubahan yang baik tidak hanya diperlukan sarana dan prasarana yang lengkap maupun manajemen yang mantap. Tapi masyarakat di dunia ini sepakat bahwa perubahan yang paling utama dan mendasar bagi setiap perubahan lainnya adalah perubahan dalam diri manusia itu sendiri. 

Firman Allah Subhaanahu Wa Ta'ala :

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Ar-Ra'du : 11)

Sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam : 

"Barangsiapa yang hari ini LEBIH BAIK dari kemarin adalah orang yang BERUNTUNG, barangsiapa yang hari ini SAMA dengan kemarin adalah orang yang MERUGI, dan barangsiapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin adalah orang yang CELAKA" (HR. Hakim)

Apa itu Tarbiyah ?

Apabila kita merujuk kepada kamus bahasa Arab kita akan mendapatkan bahwa kata "Tarbiyah" sedikitnya memiliki tiga asal kata ; Pertamarobaa-yarbuu yang berarti bertambah dan berkembang. (ar-Rum : 39). Keduarobiya-yarba yang berarti tumbuh dan terbina. Dan ketiga,robba-yarubbu yang berarti mengishlah, mengurus dan memberi perhatian.

Kemudian para ulama mengembangkan pengertian lughowi ini menjadi pengertian istilahi dari tarbiyah. Imam Baidhawi (685 H) mengatakan dalam tafsirnya "Anwarut-Tanzil Wa Asrarut-Ta'wil", 

'Makna asal dari kata "Robb" adalah tarbiyah yaitu menghantarkan sesuatu secara bertahap sampai tingkat kesempurnaan.'

Dalam kitab Mufradat, Ar-Raghib Al-Ashfahani mengatakan, 


'Makna asal dari kata "Robb" adalah menumbuhkan mencetak sesuatu secara bertahap sampai batas kesempurnaan.'

Ustadz Abdurrahman Al-Bani dalam tulisannya "Madkhal Ilat-Tarbiyah" menegaskan bahwa kata "Tarbiyah" itu memiliki empat unsur makna : 

- Pertama, menjaga dan memelihara fitrah anak. 

- Kedua, mengembangkan potensi dan menyiapkannya. 

- Ketiga, mengarahkan fitrah dan petensi tersebut secara baik dan sempurna. 

- Keempat, bertahap dalam menjalankannya sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Baidhawi di atas.

Dari dasar-dasar pengertian tarbiyah di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Tarbiyah adalah sebuah amaliyah yang memiliki sasaran dan tujuan

2. Murabbi (pendidik) yang sebenarnya adalah Allah swt yang telah menciptakan fitrah manusia dan menganugerahkan berbagai potensi kepada manusia. Dialah yang telah menggariskan konsep dan tuntunan untuk mengembangkannya sebagaimana Ia telah mensyari'atkan sebuah aturan untuk mengatur pelaksanaannya.

3. Tarbiyah menuntut kita untuk membuat perencanaan yang bersifat bertahap dan teratur sesuai dengan marhalah-marhalahnya.

4. Tugas Murabbi harus mengikuti dan tunduk kepada aturan Allah dan tuntutan dien-Nya.

Hubungan Antara Islam dan Tarbiyah

Islam adalah syari'ah Allah untuk seluruh manusia agar dijadikan pedoman dalam beribadah kepada-Nya termasuk di dalamnya membina dan mendidik generasi Islam agar menjadi hamba-hamba-Nya yang berserah diri dan patuh kepada syari'ah-Nya. Pembinaan dan pendidikan seperti inilah yang dimaksud dengan tarbiyah islamiyah.

Syari'at Islam tidak mungkin dapat diwujudkan kecuali dengan cara melakukan pembinaan jiwa, pembinaan generasi dan masyarakat di atas landasan iman kepada Allah, muroqobah dan berserah diri serta tunduk dan patuh hanya kepada-Nya.

Dengan demikian tarbiyah islamiyah merupakan kewajiban atas setiap orang tua dan pendidik dan amanat yang harus dipikul dari generasi ke generasi, dan celakalah bagi siapa saja yang menghianatinya atau menyimpang dan keluar dari tujuannya.

Tujuan tarbiyah islamiyah adalah membina dan mendidik manusia agar bertahkim kepada syari'ah Allah dalam segala prilakunya dengan penuh kepasrahan dan tidak ada rasa sempit dan keberatan sedikitpun di dalam dadanya. (lihat : An-Nisa : 65)

Kemudian surat Al-'Ashr, sebagaimana dikatakan oleh DR. Abdurrahman An-Nahlawi, juga mengisyaratkan bahwa agar manusia selamat dari kerugian dan siksa Allah, harus dilakukan tiga hal :

- Tarbiyatul fardi (membina individu) di atas landasan iman kepada Allah, istislam kepada syari'ah-Nya dan iman kepada yang ghaib.

- Tarbiyatun-nafs (membina jiwa) agar beramal shalih dan dan membiasakan hidup sehari-hari sesuai dengan manhaj Islam.

- Tarbiyatul mujtama' (membina masyarakat) agar senantiasa saling berwasiat untuk mengamalkan kebenaran dan sabar dalam menghadapi cobaan dalam beribadah kepada Allah swt.
  
Asas dan Dasar Tarbiyah Islamiyah

Tarbiyah Islamiyah adalah sesuatu yang mesti dilakukan, tidak boleh tidak. Tujuannya, sebagaimana telah dijelaskan, adalah merealisasikan Islam dalam wujud nyata sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah swt. Ini berarti tarbiyah islamiyah harus berasaskan kepada asas yang semestinya yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur'an telah meninggalkan pengaruh yang kuat dalam diri Rasulullah saw dan para sahabatnya -ridhwanullah 'alaihim-. Hal itu telah ditegaskan oleh Ummul Mukminin Aisyah ra, 

"Akhlak Rasulullah saw adalah Al-qur'an." 

Bahkan sebelumnya Allah swt telah menegaskan :

"Dan orang-orang kafir berkata, "Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?" Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil." (Al-Furqan : 32)

Dalam ayat di atas terdapat dua isayart tarbawiyah : Pertama, peneguhan hati dan penanaman keimanan. Dan kedua, ta'limul Qur'an. Dan karena itu pula Allah swt turunkan wasiat tarbawiyah-Nya kepada Rasul-Nya saw dalam surat Al-Qiyamah : 17-19.

Begitu juga hal nya para sahabat. Mereka terdidik dengan Al-Qur'an sehingga tumbuh menjadi generasi yang tangguh. Salah seorang dari mereka mengatakan,

'Kami di masa Rasulullah saw tidak pernah melewati satu surat dari Al-Qur'an sehingga kami mengamalkannya, kami mempelajari ilmu sekaligus mengamalkannya.'

Kemudian asas dan dasar keduanya adalah As-Sunnah. Sunnah artinya adalah cara dan konsep. Pengertian ilmiahnya adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan taqrir Rasulullah saw, termasuk di dalamnya segala apa yang dicintai dan dibencinya. Ringkasnya adalah "Kehidupan Rasulullah saw". 

As-Sunnah berfungsi untuk menjelaskan ayat-ayat Al-Quran yang bersifat global dan mejelaskan apa yang belum disebutkan di dalam Al-Quran secara tegas.

Dalam kaitannya dengan tarbiyah, As-Sunnah telah memberikan penjelasan dan perincian konsep tarbiyah di dalam Al-Qur'an yang masih mujmal, langsung dengan sabda-sabda dan tindakan-tindakan Rasulullah saw sendiri. Kemudian para sahabat menyimpulkan beberapa uslub (metode) tarbiyah langsung dari kehidupan Rasulullah saw dan menerapkannya dalam mendidik putra-putranya.

Penutup

Sebagai penutup, penulis nasehatkan karena Allah kepada para murabbi dan pendidik agar :

- Menjadikan konsep tarbiyah islamiyah dengan pengertiannya yang universal sebagai acuan dan contoh dalam membina dan mendidik putra-putranya.

- Tidak mengadopsi atau meniru konsep-konsep kafir atau metode yang dilarang oleh nash syar'i.

- Mengembangkan pola pendidikan secara modern dengan tetap mengikat diri dengan ikatan-ikatan syar'i.

- Tidak silau dengan lahirnya metode-metode atau konsep-konsep pendidikan dari barat atau kaum sekular. Sebaliknya harus yakin bahwa Islam adalah metode dan konsep yang paling sempurna, tidak bisa ditandingi oleh konsep siapapun.

- Merujuk kepada literarur Islam yang membahas tentang tarbiyah dan ta'lim, seperti kitab Tarbiyatul Aulad karya DR. Abdullah Nashih 'Ulwan.

Wallahu 'alam bish-showab.